Belum Ditemkan PMK Pada Sapi, DKPP Dumai Tetap Lakukan Pengawasan

DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah termasuk disalah satu Provinsi penyumbang daging sapi di Kota Dumai membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai terus mengawasi keberadaan hewan ternak di Kota Dumai.
Tidak hanya mengawasi hewan DKPP Dumai juga melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas keluar masuk hewan berkuku dua yang sangat rentan terhadap penyakit PMK tersebut.
Hingga saat ini Pemerintah Kota Dumai memastikan tidak ada penyebaran Penyakit mulut dan kuku  terhadap hewan ternak berkuku dua seperti sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya di Kota Dumai.
Hal itu disampaikan oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, Nuzirwan melalui kasi Kesehatan Hewan, drh. Rizqi Munarok.
“Dalam sepekan belakangan kami sudah menurunkan seluruh dokter hewan dan tenaga kesehatan untuk turun ke lapangan dan monitoring hewan ternak yang ada di Kota Dumai dan alhamdulillah belum ditemukan sapi sapi yang bergejala klinis penyakit PMK,” kata drh. Rizqi, Selasa (17/5)
Ditambahkannya mudah-mudahan wabah penyakit PMK tidak sampai di Dumai dan untuk itu kita perketat lalulintas keluar masuk ke kota Dumai khususnya hewan berkuku dua yaitu sapi, kerbau, kambing dan babi yang merupakan hewan yang sangat rentan terhadap wabah ini kota.
Untuk memastikan tidak terjadinya penyebaran penyakit PMK terhadap hewan ternak di Kota Dumai mulai pekan kemarin sejak adanya wabah PMK yang menyerang sapi di provinsi lain seperti Sumatera Barat dan Provinsi Aceh, DKPP telah menerjunkan sumber daya manusia yang ada terutama dokter hewan serta melibatkan pihak. Kepolisian turun ke lapangan guna mensurvei sapi yang ada di Dumai apakah ada yang sakit dengan gejala wabah PMK.
“Kami juga melakukan kontrol lalulintas hewan keluar masuk hewan di perbatasan Kota Dumai dan mengawasi setiap dokumen kesehatan hewan yang akan masuk ke kota Dumai. Jika tidak dapat menunjukkan dokumen resmi maka hewan tersebut dilarang masuk ke Dumai, ” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan drh. Rizki, ” Nantinya kalau memang tidak dapat diantisipasi lagi, DKPP akan melakukan lockdown supaya hewan yang ada tidak dilalulintaskan atau dengan kata lain tidak hewan dari luar Kota Dumai tidak boleh masuk ke Kota Dumai, “.
Sesuai rilis dari kementerian kesehatan RI untuk sementara wabah PMK hingga saat ini dikatakan tidak menular kepada manusia namun perlu kajian lebih lanjut untuk hal tersebut.
” Karena penyakit mulut dan kuku tidak menular pada manusia maka daging hewan tersebut masih aman untuk dikonsumsi namun dengan catatan tertentu yaitu penanganannya harus dengan benar dan tidak sembarang,” terangnya.
“Perlu ada penangan khusus dalam mengolah hewan terdampak PMK karena limbah hewan yang terdampak PMK akan menularkan ke hewan lain dan menyebabkan penyebaran lebih luas karena sifat penyakit ini sangat mudah menular ke hewan kaki dua,” urai Rizqi.
Saat ini dalam catatan DKPP untuk populasi hewan ternak di Kota Dumai berjumlah sekitar sepuluh ribuan hewan dengan sebaran, sapi berkisar lima ribuan dan kambing sekitar seribuan dan beberapa hewan ternak lainnya, pungkasnya.(rio)