Update Gempa Sumbar, 18 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Luka-Luka

SUMBAR ( DUMAIPOSNEWS.COM ) – Jumlah korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,1 yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) tersu bertambah. Data terbaru mencatat sudah ada 18 orang dinyatakan tewas.

“Posko mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat 46, luka ringan 336, hilang 4 dan mengungsi 19.221,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada wartawan, Senin (7/3).

Kongkowkuy

Rincian korban di Kabupaten Pasaman Barat yakni meninggal dunia 9 orang, luka berat 45, luka ringan 336 dan mengungsi 14.014. Para pengungsi tersebar di 16 pos pengungsian.

Sedangkan di Kabupaten Pasaman korban meninggal dunia 9 orang dan hilang 4. Tim gabungan dibawah koordinasi Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut. Sedangkan di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah 1 orang.

“Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menetapkan status ini hingga 10 Maret 2022 melalui SK Bupati Pasaman, demikian juga untuk wilayah Kabupaten Pasaman,” jelas Abdul.

Diketahui, gempa berkekuatan 6,1 SR mengejutkan warga Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar) di Sumatera Barat. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mencatat setidaknya sudah 10 orang meninggal dan 4 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, ribuan warga di dua kabupaten tersebut memilih mengungsi hingga situasi aman.

Kerusakan fisik juga terlihat di sejumlah bangunan di Pasaman dan Pasbar. Ratusan rumah dan sejumlah perkantoran rusak. Bahkan, di beberapa lokasi terjadi longsor. BPBD Pasaman menyebut sekitar 5.000 warga mengungsi di 35 titik. Saat ini petugas masih memerinci jumlah pasti warga yang mengungsi.

“Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan, dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan, dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Alim Bazar.

Menyikapi gempa itu, Bupati Pasbar Hamsuardi telah menetapkan masa tanggap darurat bencana alam selama 14 hari. Terhitung kemarin sampai 10 Maret.

Para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan. Warga Talamau, misalnya, membutuhkan tenda pengungsian (tenda barak dan tenda keluarga), terpal, tenaga kesehatan, dapur umum, makanan siap saji, air minum, selimut, tikar, dan family kit.(Jpg)