Miris, Kasus Gizi Buruk Kembali Ditemukan Di Pelalawan, Kali Ini Penderita Warga Desa Dusun Tua

PELALAWAN (DUMAIPOSNEWS.COM) – Kejadian gizi buruk kembali terulang di Kabupaten Pelalawan, dimana kali ini yang menjadi penderita anak masih berumur 8 tahun dengan inisial M. Anak tersebut merupakan warga dari Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung. Saat ini, kondisi M hanya bisa terbaring dan enggan minum susu hingga membuat kondisi fisiknya semakin menurun.

” Ya, kejadian ini sudah lama dialami anak saya, dimana sejak dari umur 7 tahun berat badan anak saya menurun, tapi sekarang anaknya sudah berumur 8 tahun. Parahnya lagi anaknya didiagnosa kurang gizi atau busung lapar dalam waktu tiga bulan terakhir ini,” terang ibu anak yang terkena busung lapar Marlina kepada Dumai Pos saat dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih, Sabtu (20/2) sore kemarin.

Kongkowkuy

Marlina juga mengatakan, bahwa selama kejadian anaknya berobat ke puskesmas dan kami diberi pengobatan optimal. Karena gak bisa ditangani, kami dirujuk kerumah sakit umum daerah milik plat merah. Pihaknya puskesmas sering mengunjungi kerumah untuk mengecek kondisi putrinya, tapi dari perwakilan dari Dinas Kesehatan (Puskesmas, red) hanya mengecek dan memberi bantuan biskuit dan obat-obatan.

” Kalau bantuan lainnya sepertinya makanan bergizi tidak ada diberikannya. Saya orang susah, untuk makan sehari-hari terpaksa saya bekerja sebagai serabutan berondolan sawit. Kondisi anak saya saat ini hanya terbaring dan kondisi berat badannya saat ini hanya 10 Kg, “ujarnya.

Ketika ditanyakan, apakah selama ibuk tinggal di Kabupaten Pelalawan ada dapat program bantuan dari Pemerintah, Marlina mengatakan, bahwa dirinya sudah tinggal di Negeri Amanah lebih kurang 10 tahun, tapi tidak ada bantuan.

” Seingat saya bantuan yang saya dapat hanya BLT terdampak Covid-19. Kalau bantuan lain seperti PKH tidak ada sama sekali saya dapat. Dengan kejadian ini, saya berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, jangan sampai ada lagi M lainnya,”ujarnya.

Sementara itu, ketika ditanyakan masalah bantuan, Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pelalawan Srinoralita menambahkan, bahwa dirinya baru tahu adanya kejadian temuan anak terkenak busung lapar dan keluarga tersebut tidak pernah menerima dapat bantuan. Dengan adanya informasi tersebut, pihaknya akan mengcaver untuk dimasukkan dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

” Kita siap membantu, tapi dengan syarat dia punya identitasnya Kabupaten Pelalawan. Kalau warga tersebut ingin mau masuk data DTKS , warga tersebut mengusulkan ke Desa dan setelah data sudah diterima, kita akan mengawal selalu,”tutupnya. (naz)