Rencana Vaksin Covid untuk Tokoh Dumai, Banyak yang Gagal Screening

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)-Rencana pencanangan vaksin Covid 19 di kota Dumai untuk 10 tokoh dari unsur forkopimda, organisai kedokteran dan masyarakat banyak yang gagal screening.

Gagal karena dari sisi umur melebihi 59 tahun serta banyak karena faktor hipertensi atau darah tinggi. Oleh karena itu tim terus mencari tokoh pengganti agar gerakan pencanangan vaksin covid bisa dilaksanakan.

Kongkowkuy

Calon yang akan disuntik vaksin belum pernah terpapar covid 19. Screening meliputi 16 ketentuan yang diatur oleh kementrian kesehatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Dumai H Syaiful, Rabu (13/1) menjelaskan untuk jadwal setakat ini belum ditetapkan. Sebab masih menunggu vaksin Sinovac dari Pekanbaru serta menunggu persetujuan dari Kemenkes terkait 10 tokoh yang akan menjalani suntikan perdana.

Terkait vaksin selanjutnya kata Syaiful diperkirakan pada bulan Februari 2021 mendatang prioritas tenaga kesehatan.

Kenapa tenaga kesehatan? Sebab mereka ujung tombak pemberi pelayanan kepada masyarakat. Kalau banyak perawat atau dokter yang terpapar covid, lalu siapa yang akan melayani masyarakat saat berobat ke rumah sakit.

Makanya tenaga kesehatan skala prioritas. Setelah semuanya divaksin maka akan dilanjutkan pemberian vaksin kepada aparat kepolisian dan TNI.

Dinas Kesehatan Kota Dumai melakukan screening kepada calon penerima vaksin yang akan menjalani penyuntikan perdana.

“Sebelum pelaksanaan vaksin Covid-19, kami akan melakukan screening terhadap penerima vaksin,” katanya mengulangi.

Dia menjelaskan, tak semua masyarakat bisa mendapat vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut. Masyarakat yang memiliki penyakit bawaan tak diizinkan menerima vaksin itu.

Screening, dilakukan untuk memastikan fisik penerima vaksin. “Kita betul-betul akan melakukan check up awal agar tidak terjadi miss,” katanya lagi.

Ada beberapa kondisi masyarakat yang tidak bisa diberikan vaksin Covid-19, yakni pernah terkonfirmasi Covid-19, ibu hamil, dan ibu menyusui. Masyarakat yang menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah juga tak bisa menerima vaksin.

Masyarakat yang menderita penyakit jantung, autoimun, dan saluran pencernaan kronis. Lalu, penderita hipertiroid, kanker, diabetes melitus, HIV, dan tuberkulosis.

Makanya sebelum penyuntikan vaksin dimulai, tim memeriksa secara teliti calon penerima vaksin sebelum vaksinasi tahap pertama dilakukan. Vaksinasi akan dilakukan terhadap pemimpin daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga kesehatan, oraganisi kemasyarakatan dan masyarakat sebanyak 10 orang.

Jumlah tenaga kesehatan Dumai mulai dari perawat, dokter serta security dan cleaning servis mencapai 2.308 orang. Proses vaksin akan dilakukan bertahap mengingat jatah yang diterima Kota Dumai terbatas.

Terkait anggaran vaksin, Syaiful menambahkan yang dianggap sekitar Rp1, 2 miliar namun diperkirakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp7 miliar lebih.(WAN)