Dihadiri Gubernur Riau, Awal Februari Pemkab Pelalawan Akan Panen Raya Padi

PELALAWAN (DUMAIPOSNEWS.COM) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan memperkirakan panen raya padi akan berlangsung bulan Februari, dengan luas lahan 450 Hektare. Panen raya tersebut akan dihadiri oleh Gubernur Riau.

” Ya, kalau tidak ada halangan panen raya padi akan berlangsung awal bulan Februari mendatang, dalam panen tersebut akan dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar. Kalau tanggal acaranya belum bisa, dimana kita masih menunggu kepastian dari orang nomor satu di Propinsi Riau,” terang Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan  Budi Surlani didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dkptph Kabupaten Pelalawan Ir Guruh Subagio dan Kasi Alsintan Dkptph Kabupaten Pelalawan Amin Daulay, Senin (18/1).

Kongkowkuy

Budi juga mengatakan, bahwa panen raya padi akan berlangsung di Desa Teluk, Kecamatan Kuala Kampar dilahan 450 hektare. Padi yang akan dipanen jenisnya padi bebas residu atau padi organik. Kalau kondisi yang dihadapi para petani saat ini pada waktu melakukan bercocok tanam padi, masih kurangnya kelengkapan alat pertanian seperti alat mesin pertanian (Alsintan).

” Untuk saat ini kondisi para petani yanng dihadapi pada alat pertanian seperti tractor roda empat, combine harfester yang besar. Alat tersebut sebenarnya ada, tapi banyak yang dibutuhkan lagi. Kita masih sangat banyak membutuhkannya, maka dari itu kita berharap bantuan dari Propinsi dan pusat. Sebelumnya kita sudah pernah mengajukan bantuan alat pertanian tersebut, tapi belum ada tanggapan tersebut dari Propinsi dan pusat.

Ditambahkan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pelalawan ini, bahwa hingga saat ini ada seluas  6.741 hektar lahan persawahan di Kabupaten Pelalawan. Dari jumlah ribuan hektar lahan padi tersebut, seluas 5.793 hektar berada di kecamatan Kuala Kampar. Sedangkan dari seluruh lahan persawahan petani ini, Kabupaten Pelalawan berhasil memproduksi beras setiap tahunnya sebanyak 25 ribu ton. Namun demikian, produksi beras ini banyak di distribusikan keluar daerah seperti Provinsi Kepri, Inhil, Kepulauan Meranti, Siak dan Pekanbaru.  Sehingga, Kabupaten Pelalawan mengalami devisit sebesar 40 persen dan harus mengimport atau mendatangkan beras dari luar daerah seperti Lampung dan Medan.

” Artinya, hasil produksi beras petani kita di Negeri Amanah ini sangat banyak diminati dan dicari oleh masyarakat dari luar Kabupaten Pelalawan. Dimana banyak masyarakat luar daerah mengakui beras kita ini sangat rendah kadar gula atau mengarah beras organik. Sehingga kita harus mengimport beras dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Pelalawan. Agar hasil produksi padi kita meningkat, maka seluruh para petani di Kabupaten Pelalawan telah kita minta untuk menanam padi tiga kali dalam satu tahun dengan menggunakan indeks penanaman (IP) 300. Untuk itu, agar hasil produksi padi kita meningkat, maka tentunya para petani telah kita minta untuk menanam padi tiga kali dalam satu tahun dengan menggunakan indeks penanaman (IP) 300. Dengan demikian, maka kedepannya upaya kita menjadikan Kabupaten Pelalawan sebagai daerah swasembada pangan dapat tercapai secara maksimal,” tutupnya. (naz)