Kisah Pasien Covid-19, Patuh Prokes Saja Bisa Terpapar, Apalagi Melanggar

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)- Perkembangan Covid-19 ‎di kota Dumai, dari hari kehari selalu meningkat dan perlu perhatian semua kalangan, pasalnya hingga Sabtu (28/11) lalu, jumlah kasus Akumulasi Covid-19 mencapai 1828 kasus.

1828 kasus Covid-19, secara rinci 1246 orang sembuh, 552 orang dalam perawatan, terdiri dari 521 orang isolasi mandiri, 31 orang rawat di RS, serta 28 orang meninggal dunia.

Kongkowkuy

Dari 1246 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 tersebut, satu diantaranya adalah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika Kota Dumai, Muhamad Fauzan.

Pria yang akrab disapa Fauzan ini, dinyatakan positif Covid-19 pada 17 Oktober 2020 dan menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah ‎(RSUD) Kota Dumai, hingga dua Pekan hingga dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Ia menceritakan, kisahnya selama menjalani masa isolasi dan dihari pertama ia dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19. Ia mengaku, tidak pernah terpikir bakal menjadi salah satu dari ribuan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, pasalnya dalam kesehariannya menjalani aktivitas di luar rumah selalu menerapkan Protokol Kesehatan.

“Saya gak tahu dari mana saya tertular, memang sebelum saya dinyatakan positif Covid-19, saya mengalami demam, disertai batuk kurang lebih selama tiga hari,” sebutnya, Selasa (29/12).

Saat dirinya mengalami demam disertai batuk, memang terpikir olehnya hanya terpapar Covid-19, sempat menjalani pengobatan mandiri, namun ia memberanikan diri untuk berobat ke Rumah Sakit.

Tepatnya pada 17 November 2020, Ia dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, dan harus menjalani isolasi di RSUD Dumai, karena saat itu dirinya bergejala demam sekaligus batuk berdahak.

“Saat dinyatakan positif, yang terpikirkan ‎oleh saya adalah, Kematian, Dosa dan Keluarga, hanya tiga hal itu, karena saya sadar saya belum siap menemui sang pencipta,” sebutnya.

Tak ingin terlalu memikirkan kematian dan dosa, Fauzan terus berdoa dan beribadah, sembari fokus pada penyembuhan diri dari gejala demam dan batuk.

“Ada sembilan jenis obat yang saya minum selama demam dan batuk. Alhamdulillah, di hari ke empat menjalani isolasi di RSUD akhirnya saya sembuh dari demam dan batuk, namun masih terus menjalani Isolasi,” sebutnya.

Dirinya mengakuinya, selama menjalani Isolasi di RSUD Dumai, dirinya selalu mendapat suport dari keluarga ada teman-teman, baik itu melalui telepon maupun vidio call.

“Jadi suport dari keluarga dan teman-teman lah yang membuat saya lebih bersemangat untuk sembuh,” imbuhnya.

Fauzan menyebutkan, kegiatan selama menjalani isolasi di RS, dirinya lebih fokus beribadah, dan ‎setiap hari selalu berolahraga dan berjemur guna meningkatkan imun tubuh.

“Alhamdulilah setelah dua pekan menjalani isolasi dengan aktivitas peningkat imun, akhirnya saya dinyatakan sembuh dan harus menjalani isolasi 14 hari kedepan lagi secara mandiri,” imbuhnya.

Dirinya berharap, kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan terus menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, dan jauhi kerumunan.

“Kita tidak tahu dimana kita bisa terpapar, yang jelas selalu terapkan protokol kesehatan, dan meningkatkan imunitas kita, mari bersama kita putus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Dumai,” pungkasnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya Kota Dumai, agar tetap waspada dan terus memperhatikan protokol kesehatan sebab, ia menilai bahwa dirinya telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara maksimal, namun bisa terpapar, apalagi masyarakat yang lalai dan melanggar protokol kesehatan.

“Patuhi Prokes Covid-19, rajin berolah, jaga imunitas tubuh, apabila terpapar tetap semangat agar bisa cepat sembuh,” pungkas Fauzan.(ras)