Bambang Rio, Pimred Dumai Pos: 20 Tahun Dumai Pos Kawan Dalam Perubahan

GENAP sudah dua dekade hadirnya Harian Pagi Dumai Pos berkiprah sebagai media cetak pertama dan tetap eksis di Pesisir Timur Provinsi Riau. Harapan terus disematkan agar Dumai Pos terus semangat dalam berkarya mengiringi geliat perkembangan di wilayah edarnya Harian Dumai Pos.

Kongkowkuy

TEPAT hari ini, 1 Oktober 2020, Harian Pagi Dumai Pos ulang tahun ke-20. Terbit pertama kali di Kota Dumai tanggal 1 Oktober 2000. Dan harus diakui, media ini terbit sejalan dengan munculnya daerah-daerah baru dampak otonomi daerah. Dan para pendiri Dumai Pos melihat, Kota Dumai dan sekitarnya adalah kawasan yang akan berkembang pesat. Perlu media massa yang mengawal perkembangan itu.

Pernah mengalami masa awal yang sulit, tetapi kemudian berkembang di tengah berbagai tantangan dan perubahan zaman. Dan kini kembali menghadapi tantangan di tengah menjamurnya media onlione yang unggul dari sisi kecepatan.

Sebagaimana tekad sejak awal terbitnya, Dumai Pos tetap ingin menjadi kawan dalam perubahan bagi pembaca setianya. Tidak saja untuk informasi yang dibutuhkan, terutama dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, poltik, hiburan dan teknologi, tetapi juga kecepatan dengan suguhan multiplatform untuk menjawab tantangan zaman.

Selama 20 tahun, Dumai Pos senantiasa hadir menemani masyarakat Pesisir Timur Provinsi Riau agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Sekaligus menjadi andalan dalam berbagi informasi melalui pemberitaan bagi masyarakat serta terkait perkembangan daerah.

Harus kami akui, bisa melewati usia ke-20, bagi kami itu cukup melelahkan. Terutama dalam beberapa tahun terakhir ini. Sangat keras. Baik dari eksternal maupun internal.

Tapi karena itulah, kami ‘hidup’ hingga saat ini. Bisa eksis terbit karena kerasnya tantangan, termasuk ketatnya persaingan bisnis media di tengah menjamurnya media online.

Tantangan ketika banyak sumber informasi bisa diakses dengan sangat mudah: Internet. Ketika publik mulai akrab dengan jurnalisme online, mulai terbiasa dengan format pemberitaan berbeda. Tumbuh “budaya media” baru berbasis online, budaya yang didukung teknologi digital dan tumbuhnya kebiasaan mengakses informasi dari media daring.

Perangkat keras yang berperan besar mendukung budaya media ini datang dari benda yang selalu di tangan: telepon seluler (ponsel). Publik beralih ke sana walau harus kita akui ia muncul sebelum budaya membaca terbentuk.

Kami jawab tantangan ini dengan mengembangkan konvergensi teknologi komunikasi, yakni multimedia, multiplatform, multichannel. Konvergensi ini memungkinkan sebuah presentasi. Dimana format berita bisa disalurkan berbagai channel dalam jaringan perusahaan media itu.

Kami menyadari bahwa apa yang kami sajikan masih jauh dari kata sempurna. Namun kami tetap berupaya memenuhi keinginan itu. Produk jurnalistik yang diupayakan ‘paripurna’ di tengah banyak keterbatasan, sebagaimana koran-koran terbit harian pada umumnya.

Tapi kami punya modal keberanian dengan menghidupkan karya jurnalistik yang lahir dari semangat. Terus menjaga nilai-nilai kebenaran dengan menjaga objektivitas, independensi, netralitas, cover both side dan sebagainya.

Prinsip kami, tidak ada usaha yang sia-sia.

Bagi kami, menyajikan informasi kepada masyarakat bukan hanya karena klik ataupun hits. Yang lebih penting adalah masyarakat bisa memperoleh informasi,  Harian Dumai Pos koran kebanggaan masyarakat Riau bagian pesisir  menjadi referensi terbaik.(***)