Dumai Bakal Punya Pengolah Limbah Tinja

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Tahun ini Kota Dumai memiliki Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT). Pembangunannya saat ini tengah digesa dan diperkirakan rampung awal September.

Walikota Dumai, Zulkifli As meninjau langsung progres pembangunan IPLT tersebut, Senin (10/08) di Mekar Sari. “Alhamdulillah tahun ini usulan kita agar di Dumai dibangun IPLT direalisasikan melalui dana APBN pada Kementerian Pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Proyek ini dilaksanakan satuan kerja pelaksanaan prasarana pemukiman Provinsi Riau,” kata mantan Camat Dumai Barat ini.

Kongkowkuy

Proyek IPLT yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2020 sebesar Rp6,4 Miliar, berada di Kelurahaan Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan.

Terlihat saat melakukan tinjauan ke Proyek IPLT kota Dumai, Walikota Dumai, didampingi Kepala Dinas Perkim Dumai, Kepala DLH, Satrio Wibowo Kabid kominfo, Sadam, Camat Dumai Selatan, Yudha dan lainnya.

Setelah meninjau proyek IPLT kota Dumai, Zulkifli As mengungkapkan, bahwa pembangunan IPLT yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2020 ini merupakan solusi dalam pengelolaan tinja di kota Dumai.

“Tentunya ini harus kita syukuri karena dengan adanya IPLT ini tentunya limbah tinja dari perusahaan dan perhotelan yang ada di kota Dumai, bisa di kelola dengan baik,” katanya.

Diakuinya, pembangunan IPLT yang bersumber dari APBN ini sudah sekitar 85 persen, dan diprediksi paling lama awal September bisa selesai, apalagi kondisi cuaca juga bagus.

Menurutnya, dengan banyaknya industri, perusahaan serta perhotelan yang ada di kota Dumai, pengelola tinja bisa dilakukan dengan baik melalui IPLT ini nantinya.

“Nantinya jika IPLT sudah beroprasi maka IPLT ini bisa mengelola tinja sekitar 10 kubik perhari, dan jika nantinya ini sudah bekembang, dan semakin banyak tinja yang dikelola bisa saja di bangun lagi karena lahan masih ada, ” imbuhnya.

Zulkifli As juga mengaku, dengan pengelolaan tinja yang baik dan benar dan tidak di buang kesungai apalagi laut, tentunya lingkungan tidak akan tercemar, dan dengan pengelolaan tinja di IPLT ini hasil olahan bisa di jadikan pupuk untuk perkebunan maupun pertanian.

“Kita berharap IPLT ini bisa segera beroprasi dan bisa mengelola tinja menjadi pupuk, dan bisa saja ini kita masukan PAD melalui retribusi, nanti kita akan buat Perdanya dulu,” pungkasnya.(amb)

Editor : Bambang Rio