Suhu Politik Mulai Panas, Junjung Politik Santun dan Beretika

DURI (DUMAIPOSNEWS.COM) -Praktisi Hukum dan Pengamat Politik, Elidanetti SH MH CPLC memperhatikan situasi dan kondisi politik di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis, mulai memanas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Dengan rasa keprihatinan dan kekhawatiran akan terjadi hal hal tidak diinginkan di Kabupaten Bengkalis, terutama di Duri meliputi empat kecamatan, Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau memiliki penduduk yang heterogen, beragam suku dan agama, bahkan lumbung suara di Pilkada 9 Desember 2020 nanti.
Mengingat empat kecamatan tersebut merupakan lumbung suara dan penentu kemenangannya bagi pasangan calon. Elida menekankan, tidak ada yang kebal hukum. Hindari saling tuding dan fitnah. berpolitiklah dengan santun dan beretika, agar masyarakat terutama generasi muda bisa belajar dari pesta demokrasi di bumi Melayu ini.

Kongkowkuy

“Tidak ada yang kebal hukum. Hindari saling tuding dan fitnah. Saya tahu ‘lubang semut’ itu,” tegasnya kepada Dumai Pos Ahad (19/7) di KantornyaJalan Mawar Duri.

Menurutnya, dia sangat khawatir dengan situasi ini. irama politik sudah tak wajar. Para dalang dibalik layar memainkan peran, sudah tak peduli dengan batasan batasan sosial dan budaya timur yang diwariskan nenek moyang.

“Jika situasi dan kondisi tidak wajar ini terus berlanjut seperti ini, tuding menuding dan fitnah serta menggiring opini di tengah masyarakat dan ranah publik, justru sangat berbahaya.”paparnya.

Duri khususnya memiliki masyarakat yang heterogen, selama ini saling menghormati dan menghargai serta kebersamaan dan persatuannya masih terjaga.

Bila para dalang terus menerus menggerus dengan cara cara berpolitik yang tak wajar dapat merusak dan mengancam tatanan sosial masyarakat berujung munculnya konflik horizontal.

Tentunya hal ini tidak diinginkan oleh siapa pun, kecuali oknum oknum yang tidak menginginkan keberagaman tetap bersatu.

Dia juga mengingatkan berpolitiklah dengan santun dan beretika. Jangan saling membeberkan kelemahan, sebab tidak ada yang bersih. Ingat, bepraduga bersalah berlaku dan dimata hukum semua orang sama derajatnya, ketika seseorang melanggar hukum.

“Dimata hukum semua orang sama kedudukannya. Berpolitiklah dengan cerdas, bijak, cekoki masyarakat terutama generasi muda dengan cara cara profesional dan elegan.” sebutnya.
Khususnya tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta lainnya punya andil untuk menangkal terjadinya perpecahan tatanan sosial yang sudah terbangun dengan baik.
” Perbedaaan itu rahmat.Mari kita bersama menjaga perbedaan dan keberagaman sebagai aset sangat berharga untuk membagun daerah ini,” pungkasnya.(ole).