Realisasi Investasi Kota Dumai Tertinggi di Riau, Ini Dia Nilainya

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)-Berdasarkan laporan Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang disampaikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau Periode Triwulan I (Januari s.d. Maret 2020) Tahun 2020, realisasi investasi di Kota Dumai mencapai Rp. 5,813 Triliun. Tertinggi di Provinsi Riau.

Realisasi investasi sebesar Rp. 5,813 Triliun itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar sebesar 60 persen atau Rp. 4,453 Triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 40 persen atau Rp. 1,359 Triliun.

Kongkowkuy

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, capaian triwulan pertama tahun ini lebih dari 300 persen. Nilai tiga bulan tahun ini hampir sama dengan realisasi tahun 2019 yang mencapai Rp. 5,937 Triliun,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) kepada sejumlah wartawan, Selasa (17/06/2020)

Sebagai gambaran 4 tahun terakhir, realisasi investasi Kota Dumai tahun 2016 sebesar Rp. 3,224 Triliun, tahun 2017 sebesar Rp 4,398 Triliun, tahun 2018 sebesar Rp. 2,006 Triliun dan tahun 2019 sebesar Rp. 5,937 Triliun.

Dijelaskan Hendri, pada periode Januari – Maret 2020 Kota Dumai menyumbang 45 persen realisasi investasi pada periode yang sama. Provinsi Riau meraup investasi sebesar Rp. 12,750 triliun yang terdiri dari PMDN sebesar Rp. 7,746 Triliun dan PMA sebesar Rp. 5,003 Triliun.

Rincian realisasi investasi kabupaten kota se Riau masing-masing Kota Dumai sebesar Rp. 5,813 Triliun, Indragiri Hulu Rp. 2,706 Triliun, Kampar Rp. 1,374 Triliun, Siak Rp. 849 Miliar, Rokan Hulu Rp 650 Miliar, Pekanbaru Rp.630 Miliar, Indragiri Hilir Rp 265 Miliar serta Bengkalis dan Pelalawan masing-masing Rp. 171 Miliar. Sisanya dibawah 100 Miliar.

“Investasi terbesar ada pada sektor industri turunan produk kelapa sawit. Ini merupakan bentuk kelanjutan joint venture atas pengembangan produk-produk baru kelapa sawit,” terang Hendri.

Ia mencontohkan industri-industri kelapa sawit yang selama ini masih berupa CPO. Belakangan sudah mulai dikembangkan menjadi minyak goreng, bahan kosmetik, bahan pangan dan bakar.

“Tahun ini capaian investasi Kota Dumai akan tinggi. Terlebih jika pengembangan Kilang Putri Tujuh direalisasikan dengan nilai investasi mencapai Rp. 21 Triliun,” katajya. Hendri yakin kedepan Investasi di Kota Dumai meningkat secara signifikan. Menyusul segera tuntasnya proyek strategis nasional yang mendukung Kota Dumai sebagai kawasan pelabuhan dan industri.

Hendri menambahkan, terus meningkatnya investasi di Kota Dumai membuktikan Pemerintah Kota Dumai, meskipun dengan APBD termasuk paling kecil di Riau tetap memberikan kinerja positif dalam mendatangkan investasi di ibu kota.

Adapun fokus Pemko Dumai dalam mendongkrak realisasi investasi yaitu dengan memperkuat kelembagaan penanaman modal yang terintegrasi, promosi investasi daerah yang efektif dan efisien, pembangunan infrastruktur fisik, penyelenggaraan pelayanan perizinan yang cepat, mudah, aman dan nyaman dan memastikan keamanan
kegiatan usaha bersama instansi terkait.

“Kemudahan adalah prioritas utama. Meski empat tahun terakhir promosi dikurangi, namun promosi tetap kita maksimalkan. Dan dengan pelayanan online semakin memudahkan investor berinvestasi,” katanya. Tentang realisasi Investasi Provinsi Riau triwulan I 2020, data di DPM-PTSP Provinsi Riau bahwa realisasi inestasi provinsi Riau tertinggi di Sumatera dengan total investasi Rp. 12,750 Triliun.

Provinsi Kepulauan Riau berada di urutan kedua dengan nilai Investasi sebesar Rp. 10,472 Trilun. Kemudian berturut-turut Lampung Rp. 9,670 Triliun, Sumatera Utara Rp. 9,184 Triliun dan Sumatera Selatan Rp. 5,615 Triliun.

Secara nasional, Provinsi Riau berada di urutan kelima. Di urutan pertama Jawa Timur dengan total investasi Rp. 31,360 triliun, Jawa Barat Rp. 29,887 Triliun, DKI Jakarta Rp. 20,130 Triliun dan Jawa Tengah Rp.19,252 Triliun. (amb)

Editor : Bambang Rio