Pemulangan TKI Tunggu Kelengkapan APD Petugas

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Kota Dumai siap dijadikan kota transit pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia ke tanah air. Namun kesiapan itu dibarengi beberapa catatan agar tidak menimbulkan dampak penyebaran virus Covid – 19 bagi masyarakat Kota Dumai.

Walikota Dumai H Zulkifli As usai menggelar rapat bersama pihak-pihak terkait pada Rabu (25/3/2020) malam menyebutkan pemulangan TKI tersebut dijadwalkan mulai Jumat (27/03/20). “Direncanakan Jumat. Tapi tadi kita putuskan bahwa kita baru mau bisa menerima jika APD petugas di lapangan sudah lengkap,” ujar Walikota.

Kongkowkuy

Rapat pemulangan TKI dari Negeri Jiran tersebut dilaksanakan di Media Center Jalan Putri Tujuh. Rapat yang digelar 3 jam sejak pukul 20.00 WIB hingga sekira pukul 23.00 WIB, dihadiri Ketua DPRD Agus Purwanto, Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudisthira, perwakilan Forkompimda, Imigrasi, KSOP, Pelindo, KKP, perwakilan perusahaan kapal, Sekda Dumai Herdi Salioso, kepala OPD terkait dan undangan lainnya.

Terkait APD ini, Pemko Dumai melakukan koordinasi dengan Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Termasuk jumlah dan jenis APD yang dibutuhkan. “Kita masih menunggu dari provinsi. Tak tau berapa jumlahnya,,” lanjut Zul As, sapaan Walikota Dumai, ini.

Pemulangan TKI melalui Kota Dumai itu menyusul kebijakan Pemerintah Malaysia memberlakukan penutupan atau “lockdown” akibat pandemi COVID-19. Sebab Malaysia termasuk negara pandemi COVID-19 dan tercatat sudah lebih dari 1.600 orang yang positif terinfeksi virus corona.

Pada Selasa (24/03/20) Menteri Dalam Negeri memerintahkan agar Riau mempersiapkan Pelabuhan Dumai untuk kedatangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia. Jumlahnya antara 200 sampai 300 orang per-kapal per-hari. Keputusan pemulangan melalui Pelabuhan Dumai diambil agar tidak terjadi lagi peumpukan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun akibat kepulangan ribuan orang TKI.

Keputusan menerima Pelabuhan Dumai sebagai tempat kedatangan TKI dari Malaysia ini merupakan keputusan yang cukup berat. “Ini warga negara kita yang berada di luar negeri yang harus kita selamatkan juga. Mereka sudara kita semua. Untuk itu kita punya tanggungjawab. Seberat apapun kita harus sama-sama. Kalau sama- pasti jadi ringan. Yang jelas bagaimana caranya memulangkan sudara-saudara kita dari Malaysia untuk kembali ke Indonesia ini,” kata Walikota.

Tentang Jumlah keseluruhan TKI yang akan kembali melalui Kota Dumai, Zul As belum bisa memastikan. “Tak tau kita. Tapi yang jelas kita hitung per kapal saja dulu. Dalam kisaran 200 sampai 270 orang tergantung kapasitas kapal. Lebih banyak dari Port Dickson,” ungkapnya.

Kapal-kapal yang mengangkut TKI ini juga diberikan persyaratan khusus. Tidak boleh melebihi 90 persen dari kapasitas kapal. Sisa 10 persen dimaksudkan untuk memberikan jarak jika ada yang positif atau suspect.

Lebih jauh Zul As memaparkan, pemulangan para TKI dari Malaysia tersebut akan melalui beberapa tahapan. Pertama akan dilakukan pemilahan mana yang akan ke Dumai dan mana yang ke daerah lain. Kemudian dilakuan pemeriksaan suhu badan pendataan riwayat perjalanan TKI.

Skenario awal, tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai akan berangkat ke Malaysia. “Skenarionya dari Malaysia kita periksa dulu. Kalau ada warga Dumai yang suhunya 38 nantinya begitu sampai di Dumai langsung akan kita isolasi di sini. Kalau tidak ada, nanti kita pantau perkembannya sampai beberapa hari dan tetap diisolasi di rumah,” terang Zul As.

Selanjutnya untuk warga kota Dumai yang suspeck, akan diisolasi dan menjalani perawatan di dua rumah sakit yang telah ditetapkan. Kemudian, Pemko akan tetap berkoordinasi dengan provinsi kemana akan dirawat dan diisolasi jika kapasitas ruang isolasi dan ruang rawat di Dumai tidak mencukupi.

Bagi TKI yang bukan warga Kota Dumai, Kapolres Kota Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira S.IK menyebut akan langsung dipulangkan saat itu juga. “Hasil keputusan rapat memastikan bahwa mereka yang tidak bertempat tinggal di Dumai, Pemerintah menyiapkan kendaraam bus dan diberangkatkan ke daerah masing-masing,” kata Andri.

Untuk pengamanan, mantan Kapolres Kampar ini menyebutkan akan dilakukan pemilahan TKI sesuai daerah asal sejak di Malaysia. Sehingga mudah menentukan berapa jumlah kendaraan bus yang diperlukan sesuai daerah tujuan masing-masing.

“Jika diprerlukan, nanti kita juga menyiapkan pengawalan. Apakah itu ke poll bus atau langsung ke daerah asal. Kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisinya,” pungkas Andri. (amb)