SJR Putra Dumai, Aktivis 98 Dijagokan Jadi Menteri Jokowi

JAKARTA(DUMAIPOSNEWS)-Aktivis 98 Sayed Junaidi Rizaldi (SJR) didukung menjadi salah satu Menteri di kabinet baru Presiden Joko Widodo. Sosok SJR sangat familiar di dunia pergerakan. Dukungan itu disampaikan Hilman Firmansyah, mantan aktivis 98 yang juga aktivis buruh dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8).

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengatakan bahwa aktivis 98 belum ada yang jadi menteri, dan tentu sesuai kapasitas dan kualitasnya maka sudah saatnya ada yang duduk dalam jajaran kabinet.

Kongkowkuy

“Sebagai wacana siapa aktivis 98 yang layak mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja jilid II? Salah satu namanya ada yang berasal dari Riau, yakni Sayed Junaidi Rizaldi, yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Riau,” kata Firmansyah.

SJR putra kelahiran Dumai  bisa menjadi menteri asal Riau jika Jokowi memilih berdasarkan agenda kedaerahan, apalagi percepatan pembangunan di Riau sedang menjadi fokus Jokowi.

Menurut Firmansyah, pengalaman SJR berorganisasi tidak perlu diragukan. Terakhir SJR yang dikenal dengan panggilan Pak Cik menjadi ketua pelaksana Halal Bilhalal Aktivis 98 bersama Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, dan juga ketua pelaksana Rembug Nasional Aktivis 98 di Kemayoran 7 Juli 2018 lalu.

“Semasa mahasiswa, Pak Cik juga aktif di pers mahasiswa Aspirasi serta pernah jadi pengurus Kwarnas Pramuka,” ucapnya.

SJR juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan, punya seabrek pengalaman untuk memimpin salah satu kementerian yang ada. Kemampuan dan integritas aktivis 98 ini tidak diragukan lagi untuk memimpin sebuah kementerian di kabinet nanti.

Dukungan itu disampaikan Hilman Firmansyah, mantan aktivis 98 yang juga aktivis buruh dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita RMOL (grup Dumai Pos), Selasa (6/8).

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengatakan bahwa aktivis 98 belum ada yang jadi menteri, dan tentu sesuai kapasitas dan kualitasnya maka sudah saatnya ada yang duduk dalam jajaran kabinet.

“Sebagai wacana siapa aktivis 98 yang layak mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja jilid II? Salah satu namanya ada yang berasal dari Riau, yakni Sayed Junaidi Rizaldi, yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Riau,” kata Firmansyah.

SJR bisa menjadi menteri asal Riau jika Jokowi memilih berdasarkan agenda kedaerahan, apalagi percepatan pembangunan di Riau sedang menjadi fokus Jokowi.

Menurut Firmansyah, pengalaman SJR berorganisasi tidak perlu diragukan. Terakhir SJR yang dikenal dengan panggilan Pak Cik menjadi ketua pelaksana Halal Bilhalal Aktivis 98 bersama Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, dan juga ketua pelaksana Rembug Nasional Aktivis 98 di Kemayoran 7 Juli 2018 lalu.

“Semasa mahasiswa, Pak Cik juga aktif di pers mahasiswa Aspirasi serta pernah jadi pengurus Kwarnas Pramuka,” ucapnya.

SJR juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan, punya seabrek pengalaman untuk memimpin salah satu kementerian yang ada. Kemampuan dan integritas aktivis 98 ini tidak diragukan lagi untuk memimpin sebuah kementerian di kabinet nanti.

Menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sementara Sayed Junaidi Rizaldi Alhinduan, menurut Agust Shalahuddin atau lebih dikenal dengan nama Kibon yang juga aktifis 98 dari KB- Universitas Indonesia , cocok menjadi menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sayed yang akrab dipanggil Pakcik adalah anggota Wanadri dan aktif dalam membantu penanganan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan beberapa waktu yang lalu. Lulusan Pasca Sarjana UI (universitas Indonesia ini merupakan satu-satunya Habib yang diusung angkatan 98 menjadi menteri. Pakcik merupakan ‘Jenderal Lapangan” saat aksi unjukrasa pada Mei 98. Selain menjadi anggota DPRD Riau, Pakcik juga berpengalaman mengelola perusahaan jasa pengamanan.
Presiden Jokowi membutuhkan figur menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bisa menyelaraskan pembangunan infrastruktur besar-besaran namun tidak merusak lingkungan hidup.
“Pembangunan infrastruktur besar-besaran di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan pulau-pulau, jangan sampai juga mengabaikan kelestarian lingkungan. Pakcik sebagai putra Riau dan aktivis Wanadri tentu sangat paham, bagaimana proses pembangunan bisa selaras dengan kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya menutup pembicaraan.

Editor : Bambang Rio