Gesa Penanggulangan Banjir Rimbasekampung

Dumaiposnews.com, DUMAI KOTA – Penanggulangan banjir yang melanda wilayah  Kecamatan Dumai Kota terutama di Kelurahan Rimba Sekampung harus digesa oleh Pemerintah Kota (Pemko) Dumai.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hulu persoalan lingkungan, yang dipenghujung 2018 ini kembali merendam kelurahan padat penduduk, tersebut dipicu karena banyaknya parit yang tersumbat.

Kongkowkuy

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Dumai dr Ahmad Effendi memaparkan hal itu di Dumai menanggapi Dumai Pos, akhir pekan lalu.

Dikonfirmasi melalui ponsel, wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Dumai Kota ini membenarkan desakan terhadap Pemko agar segera menanggulangi masalah ini berkaitan dengan RAPBD 2019, berkisar Rp1,174 triliun yang sedang dibahas bersama DPRD.

“Benar, APBD 2019 saat ini sedang dibahas. Kita desak masalah banjir terutama di Rimba Sekampung untuk digesa penanggulangannya,” tegas ketua Fraksi PAN.

Desakan ini, terang pria berkacamata, beranjak dari pertimbangan bahwa 80 persen aspirasi masyarakat Dapil yang ia tampung terutama melalui forum reses adalah menyangkut dengan banjir.

Selain itu, ditingkat masyarakat juga kerap ada upaya agar banjir tidak terjadi lagi. Kader-kader PAN bersama masyarakat Rimba Sekampung dari pantauan Dumai Pos juga kerap bergotong-royong membersihkan drainase, mengatasi banjir.

Selain itu dirinya juga sudah meng-usulkan aspirasi masyarakat kepada Pemko Dumai untuk direalisasikan ditahun anggaran 2018. “Tapi kurang ditanggapi,” papar Ahmad Effendi.

Ia merasa sangat kecewa, karena upaya-upayanya selaku wakil rakyat tidak maksimal ditataran realisasi. DPRD dalam hal ini hanya sebatas pengusul.

“Saya tak pernah mencampuri urusan tehnis pemerintah,” tegasnya seraya mengatakan silahkan masyarakat yang menilai. Terbukti, makin ke-penghujung 2018 banjir masih jadi momok bagi masyarakat khususnya di Rimbasekampung ketika hujan turun.

Menurutnya, Pemerintah tidak menjadikan ini sebagai program kegiatan rutin di OPD terkait. “Hanya by accident,” paparnya. Ia menyoroti parit Jalan M Yamin (Budikemuliaan) atau Jalan Hasanuddin yang tak maksimal.

Akibatnya jalan maupun kawasan pemukiman ditengah-tengah kota seperti Jalan Mangga, Jalan Rambutan, Jalan Jeruk, Jalan Nangka, Jalan Pepaya, Jalan Kandis semuanya terkepung dan kebanjiran.(ery)