DPRD Minta Pemkab Dan Perusahaan Bantu Korban Banjir

DUMAIPOSNEWS.COM, PELALAWAN — Tingginya intisitas hujan dan pasca dibukanya waduk PLTA kampar dalam beberapa pekan terakhir ini, menyebabkan beberapa desa yang ada di Kabupaten Pelalawan terkena banjir. Dengan kondisi banjir tersebut, sangat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat disana. Kondisi yang memperihatikan mendapatkan perhatian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan H Oerpan, dimana pihaknya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas terkait membantu meringan beban masyarakat yang terdampak banjir.

” Ya, untuk saat ini ada enam desa yang terkena banjir yakni Desa Rantau Baru, Simpang Kualo Desa Tanjung Putus, Desa Kuala Terusan kecamatan Pangkalan Kerinci, Dusun Muara Sako kelurahan Langgam kecamatan Langgam, Desa Pangkalan Panduk Kecamatan Teluk Meranti dan Dusun Sungai Medang Kelurahan Pangkalan Bunut Kecamatan Bunut. Untuk meringan beban kehidupan masyarakat yang terdampak banjir, meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pelalawan supaya membantu masyarakat tersebut,” terang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan H Oerpan kepada Dumai Pos, Jumat (15/11) kemarin

Kongkowkuy

H Oerpan juga mengatakan, bahwa dengan terendam desa tersebut, menyebabkan sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Untuk itu, dirinya juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan dan perusahaan yang beroperasi diwilayah banjir, bisa membangun posko evakuasi.

” Kita contohkann salah satu desa yang menjadi langganan rutin banjir, sangat mengganggu aktivitas masyarakat Desa Rantau Baru. Dimana kalau desa tersebut terdampak banjir terpaksa menyewa pompong naik kedaerah yang tinggi untuk membeli kebutuhan kehidupan (sembako,red) sehari-hari. Kalau seperti itu terus, sangat membebani kehidupan masyarakat. Maka dari itu dinas terkait dan perusahaan ikut partisipasi mendirikan posko evakuasi untuk kendaraan masyarakat yang ingin membeli kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar politisi besutan Partai Gerindra.
Berdasarkan laporan para Camat serta pemantauan langsung tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pelalawan dilapangan, kondisi ketinggian air yang merendam fasum sepert jalan di enam desa ini bervariasi yakni 0 centimeter hingga 50 centimeter. Dimana kondisi ketinggain air yang paling parah berada di Desa Rantau Baru kecamatan Pangkalan Kerinci serta Dusun Sungai Medang Kelurahan Pangkalan Bunut Kecamatan Bunut. Dimana akibat banjir ini, akses jalan keluar masuk desa kurang lebih 3 kilometer putus total dengan ketinggian air 50 centimeter. Sedangkan Dusun Muara Sako kelurahan Langgam kecamatan Langgam, saat ini kondisi ketinggian air yang merendam badan jalan dan halaman pemukiman warga serta areal Sekolah Dasar (SD) 004 Muaro Sako yakni 30 centimeter.

Dan tiga desa lainnya yakni Simpang Kualo Desa Tanjung Putus, Desa Kuala Terusan kecamatan Pangkalan Kerinci serta Desa Pangkalan Panduk Kecamatan Teluk Meranti, kondisi debit air yang merendam akses badan jalan setinggi 20 centimeter. akibat meluapnya debit air sungai kampar serta sungai Kapojan ini, maka akses jalan darat di enam desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) ini, telah putus total sehingga hanya dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi air seperti sampan atau pompong. Dan dengan kondisi meluapnya debit air sungai kampar dan sungai Kapojan ini, maka Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah menetapkan status kabupaten Pelalawan yakni Siaga darurat Banjir sejak awal bulan November lalu. (naz)