Pipa Chevron Aliri Minyak Hitam Meledak , Semburan Mencapai ketinggian 20 Meter

DUMAIPOSNEWS.COM, DURI – Setelah beberapa bulan lalu tepatnya 22 Febuari 2018 yang mana pipa Chevron tepatnya di simpang ABC Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan bocor sehingga minyak hitam menggenangi kediaman dan halaman rumah warga. Kali ini kembali terjadi pipa milik Chevron yang terletak di Rangau Kilometer 15 Desa Petani Kecamatan Bathin Solapan atau Batang GS mengalami kebocoran hingga minyak hitam disertai bau gas menyembur ke atas langsung.

Kebocoran pipa milil Chevron tersebut terjadi pada Jumat (26/5) sekitar pukul 21.00 WIB dimana satat itu warga Umat muslim islam baru saja selesai melaksanakan shalat taraweh. Tak lama setelah umat muslim islam melaksanakan shalat taraweh sempat terdengar bunyi ledakan beberapa kali dan disertai suara gemuruh hingga mengeluarkan mintak hitam dan menyembur keatas langit lebih kurang 20 meter lebih.

Kongkowkuy

Hasil Rangkuman Dumai Pos di lapangan, Jumat (26/5) di lapangan. Semburan minyak mentah berwarna hitam disertai dengan bau gas setinggi lebih kurang 20 meter membuat warga sekitar pipa menjadi waspada. Pipa yang mengalami kebocoran tak jauh dari pemukiman masyaraiat dan juga jalan raya umum serta perkebunan masyarakat.

Menurut keterangan warga sekitar pipa Wahyudi kepada awak media, Jumay (26/5) malam mengatakan. Awal kejadian kurang lebih sekitar pukul 21.00 WIB. dimana saat itu umat muslim islam selesai melaksanakan shalat taraweh.

“Saya pertama kali hanya mendengar suara ledakan. Sempat saya sangka itu suara ban mobil truk yang pecah. Namun tak lama berselang waktu bau gas pun tercium.

Begitu cepat langsung terdengar suara gemuruh dan minyak dari pipa langsung nembak keatas kurang lebih 20 meter tinggi nya. Warga sekitar langsung melapor ke sekurity terdekat agar segera di matikan aliran minyak nya. Pihak keamanan saat diberi tahu sudah mengatakan sedang dalam mematikan aliran minyak tersebut, “terang Wahyudi.

Setelah semburan minyak tadi warga sekitaran pipa pun langsung berbondong-bondong keluar dari rumah untuk melihat situasi dan keadaan.

“Semburan minyak hitam tadi yang memiliki ketinggian sekitar kurang lebih 20 meter tadi membuat warga sekitar menjadi waspada. Namun pihak sekurity tidak ada mengevakuasi warga sekitar.

Beruntung saat semburan minyak mentah arah angin tidak mengarah ke pemukiman warga sehingga tidak sampai ke halaman dan juga rumah warga sekitar, “tutup Wahyudi.

Semburan minyak mentah milik Chevron tersebut yang berlangsung lebih kurang 2 jam tersebut terus dilakukan penyedotan minyak mentah oleh subkontrak nya Chevron. Kebocoran pipa tersebut dugaan sementara karena valve pipa yang rusak.

Terlihat di lapangan ada sekitar kurang lebih 4 valve yang copot dan rusak karena kondisi yang sudah tua dan uzur sejak Cehvron berdiri.

Sementara itu area perkebunan warga yang terkena dampak aliran minyak hitam tersebut belum ada kejelasan apakah mendapat ganti rugi atau tidak.

Saat dikonfirmasi melalui Manager Komunikasi PT. CPI Danya Dewanti Manager Komunikasi terkait tumpahan minyak di Lapangan Pematang Km15.

PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengkonfirmasi bahwa telah terjadi tumpahan minyak di Lapangan Pematang KM 15 di Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis pada hari Jumat 25 Mei 2018 sekitar pukul 21.45 WIB.

Tumpahan ini diduga berasal dari keran minyak (valve) yang dibuka oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan bukan akibat ledakan. Tidak ada korban dan rumah penduduk yang terkena tumpahan minyak akibat kejadian tersebut.

PT CPI bekerja sama dengan aparat setempat melakukan penyelidikan kejadian ini.CPI telah mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengisolasi kebocoran dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar. Pada pukul 24:00 WIB, tumpahan minyak telah berhasil dihentikan. Pada pukul 3:00 WIB, tumpahan minyak telah berhasil dibersihkan dengan cara divakum.

Kami menghimbau semua pihak untuk turut menjaga fasilitas operasi migas yang merupakan aset negara. Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan operasi migas yang aman, andal dan ramah lingkungan.

Terkait akan ada ganti rugi lahan pihak CPI mengatakan tergantung hasil pemeriksaan di lapangan, jika tanahnya merupakan area chevron maka tidak ada ganti rugi, namun jika tanah milik warga yang punya kebun terkena dampak minyak mentah akan segera digant irugi. (dik)