Pemko Bertekad Pekanbaru Harus Bebas Sampah

PEKANBARU(DUMAIPOSNEWS.COM)- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya menjaga kebersihan kota. Selain kembali menswastanisasikan jasa pengangkutan sampah Pemko Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru terus melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat Pekanbaru.

Sosialisasi yang dimaksud adalah untuk tidak membuang sampah sembarangan dan waktu pembuangan sampah yang telah ditetapkan yakni dari jam 06.00 sampai 18.00 WIB.

Kongkowkuy

Selain itu, DLHK juga menempatkan puluhan Satgas Kebersihan di beberapa titik-titik tertentu. Penempatan Satgas Sampah tersebut bertujuan untuk memantau masyarakat yang membuang sampah tidak pada waktu dan tepat.

Jika kedapatan sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah, masyarakat yang membuang sampah sembarangan bisa dikenakan sanksi denda sebesar Rp2,5 juta sampai Rp50 juta bakal diterapkan.

“Kalau bukan kita yang menjaga lingkungan dan kebersihan, lalu siapa lagi. Saya berpesan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan baik di aliran sungai, drainase ataupun parit yang bisa menyebabkan banjir,” Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi.

Persoalan banjir yang sering melanda Kota Pekanbaru memang menjadi tugas Pemko Pekanbaru untuk menata. Namun, masyarakat juga harus bisa mendukung program-program dari Pemko Pekanbaru.

“Kalau program yang akan kami lakukan tidak didukung masyarakat, gimama persoalan banjir akan dituntaskan. Kita sudah bekerja dan gotong royong, tapi kalau masyarakat masih buang sampah sembarangan, ya banjir masih akan terus terjadi,” tegasnya sembari menyerukan mari tingkatkan kesadaran mencintai lingkungan dan bagi perangkat pemerintahan dari bawah agar memberikan edukasi kepada masyarakat.

Baru-baru ini Pemko melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru menggelar kampanye peduli sampah sempena Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2018. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengkampanyekan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang tempat.

“Mari kita mulai dari rumah kita sendiri mengolah sampah menjaga kebersihan. Dengan begitu kota kita akan bersih, asri dan nyaman. ‘Pekanbaru Bersih Bisa Kok’,” kata Plt Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi dalam kesempatan tersebut.

Kota Pekanbaru memperingati HPSN dengan cara berbeda, tidak hanya satu hari saja, tetapi diperingati selama tiga bulan, sebagaimana Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.1/MenLHK/PSLB3/PLB.0/1/2018 tentang Kerja Bersama untuk Peningkatan Penanganan Sampah dalam Rangka Hari Peduli Sampah 2018, yang berlangsung mulai tanggal 21 Januari hingga 21 April 2018.

Selain berkampanye, pada peringatan HPSN ini juga dilaksanakan berbagai kegiatan, yaitu senam sehat, Coaching Clinic (Komposting dan Biopori, Bank Sampah), penukaran sampah dengan bibit tanaman, Operasi Tangkap Tangan (OTT) Peduli Sampah berhadiah bagi yang membuang sampah dengan kesadarannya, Aksi Pungut Sampah, Atraksi Sekolah Adiwiyata bertema lingkungan, pameran produk-produk yang berasal dari sampah seperti kompos, kerajinan daur ulang, adibusana daur ulang dan foto booth serta penandatangan komitmen semua yang hadir tentang kepedulian terhadap sampah.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Zulfikri dalam sambutannya juga mengatakan, persoalan sampah merupakan permasalahan serius yang sedang dihadapi pemerintah saat ini, sehingga pemerintah menerbitkan regulasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2013 tentang Sampah Rumah Tangga, dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

“Dalam Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan Nasional Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, maupun berbagai kegiatan lainnya seperti pengembangan bank sampah, sampah menjadi energi, serta berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya,” ujarnya.

Untuk itu, Zilfikri mengajak masyarakat kota Pekabaru untuk peduli dengan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Dengan begitu, kebersihan tetap terjaga dan yang diuntungkan adalah masyarakat itu sendiri. “Kita juga selalu ingatkan warga soal sampah yang bisa ancaman untuk kesehatan. Karena itu kita budayakan buang sampah pada tempatnya,” imbuhnya.

Dengan telah dipihak ketigakan jasa pengakutan sampah di Pekanbaru, Plt Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, mengatakan jika langkah ini nantinya bisa membuahkan hasil yang diinginkan oleh Pemko Pekanbaru salahsatunya meraih piala adipura, selain tetap menjaga kebersihan dan menghindari tumpukan sampah yang sering dikeluhkan masyarakat.

“Beberapa tahun belakangan ini Pemko Pekanbaru tidak mendapatkan Piala Adipura. Dan tahun ini (2018,red) kita targetkan piala tersebut bisa kita rebut kembali,”kata Ayat.

Untuk kembali meraih piala adipura, Pemko Pekanbaru sangat berharap partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya serta sesuai dengan waktu yang telah di Perdakan. “Selama ini ketaaan waktu membuang sampah pada tempat dan jamnya kurang dipahami oleh masyarakat,” imbuhnya.

Dengan terciptanya kesadaran bersama antara masyarakat dan Pemerintah, kata Ayat, dirinya yakin apa yang dinginkan akan tercapai. “Kemaren Pemerintah bersama masyarakat berkomitmen untuk menjaga kebersihan kota di area CFD, itu yang harus kita implementasikan,” ujarnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Zulfikri optimis Pekanbaru bisa kembali meraih penghargaan piala adipura yang sempat lepas tahun lalu dan kembali membawa pulang penghargaan kebersihan. “Kami optimis Pekanbaru bisa kembali mendapatkan penghargaan piala adipura. Untuk itu, kami sangat berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan,” pungkasnya.

Di tengah kegiatan, DLHK mengajak masyarakat untuk mau memilih sampah mereka sendiri dan membuangnya pada tempat yang telah disiapkan.

“Semoga dengan upaya ini dapat menggugah kesadaran pedagang untuk peduli dengan sampah mereka sendiri,” ujarnya.

Ditambahkannya, sebenarnya sampah bukan hanya untuk dibuang saja, tapi juga punya nilai ekonomis.

“Dengan adanya aksi ini mereka bisa melakukan daur ulang terhadap sampah mereka sendiri,” imbuhnya. (Advertoria/pemkopekanbaru)

 

Komentar