EROPA! Melebihi Dinginnya Kutub Utara, Cuaca Ekstrem Telan 55 Nyawa

DUBLIN (DUMAIPOSNEWS.COM) – Cuaca dingin ekstrem di Eropa terus menelan korban jiwa. Berdasar data yang dihimpun AFP, setidaknya 55 orang meninggal akibat hawa dingin tersebut. Sebanyak 21 orang di antaranya merupakan penduduk Polandia. Mayoritas adalah para gelandangan yang tidur di jalanan.

Saat malam, suhu udara di Polandia bisa menembus minus 15 derajat Celsius. Pemerintah Polandia meminta penduduk memberikan informasi jika ada orang yang tidur di jalanan. Dengan begitu, mereka bisa segera dibawa ke selter agar tak kedinginan.

Kongkowkuy

The New York Times melansir bahwa cuaca dingin yang ekstrem itu menyapu hampir seluruh Eropa. Di Roma, salju turun untuk kali pertama dalam enam tahun terakhir. Kamis (1/3) suhu di wilayah tenggara Norwegia tercatat minus 42 derajat Celsius.

Rata-rata suhu di wilayah Eropa lainnya tak jauh beda. Sebagai perbandingan, berdasar data satelit, saat ini suhu di Kutub Utara diperkirakan hanya 2 derajat Celsius.

Salju tebal yang terus turun juga membuat kacau transportasi. Penerbangan dari dan ke Bandara Dublin dan Cork, Irlandia, terpaksa dihentikan hingga hari ini. Jika cuaca masih tak memungkinkan, penutupan bandara akan terus berlangsung.

Semua sekolah di Irlandia bahkan diliburkan dan penduduk diminta untuk tidak berkendara lebih dahulu. Cuaca yang buruk juga membuat suplai listrik ke 24 ribu penduduk terputus. ”Banyak kendaraan ditinggalkan begitu saja di jalan karena salju tebal,” ujar pihak kepolisian Irlandia.

Bandara di Jenewa, Swiss, juga ditutup karena salju. Begitu pula jalur lintasan kereta api yang dioperasikan oleh Eurostrar. Jalur KA antara London, Paris, dan Brussels dihentikan sementara. Hal serupa terjadi di Italia. Beberapa ruas jalan dan jalur KA ditutup.

Di Inggris, lebih dari 350 penerbangan di Bandara Heathrow harus dibatalkan. Bandara itu merupakan salah satu yang tersibuk di dunia. Penerbangan di Bandara Gatwick, London City, Edinburgh, dan Glasgow juga ikut dibatalkan.
Beberapa KA tidak bisa melanjutkan perjalanan dan membuat para penumpangnya terjebak selama belasan jam tanpa makanan dan pendingin di dalam gerbong.

Kemarin (2/3) militer Inggris diterjunkan untuk membantu polisi dan petugas kesehatan menyelamatkan orang-orang yang terjebak salju. ”Ini cuaca yang tidak biasa. Hal seperti ini jarang terjadi di negara ini,” ujar Menteri Transportasi Inggris Chris Grayling kepada AP. (sha/c6/pri)

 

Komentar